Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu.
Suffah (Suara Muslim Kaffah) merupakan media informasi dan press santri Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah dan tempat penyaluran potensi santri dalam jurnalistik yang dikelola oleh Bidang Pendidikan dan Pengajara (DIKJAR) Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah (OPPTA)
Kamis, 25 Juli 2013
Senin, 08 Juli 2013
Pemerintah Abaikan Saksi Hilal di Cakung meski telah Disumpah
Pemerintah akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1434 Hijriah jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali setelah menggelar sidang Isbat di gedung Kementerian Agama, Jakarta, Selasa malam 8 Juli 2013.
"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, kami tetapkan bahwa 1 Ramadan 1434 Hijriah bertepatan dengan hari Rabu 10 Juli 2013," ucap Menteri Agama Suryadharma Ali.
Seperti diprediksi sebelumnya oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, meskipun sejumlah saksi telah melihat hilal di Cakung dan para saksi tersebut telah disumpah, tetap saja diabaikan.
"Nanti kalau ada yang mengaku menyaksikan ada hilal tidak akan diterima, dulu juga begitu..."
“Nanti kalau ada yang mengaku menyaksikan ada hilal tidak akan diterima, dulu juga begitu, ada dua orang menyaksikan hilal tidak diterima juga,” kata Din Syamsudin saat menggelar jumpa pers di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2013).
Untuk diketahui, berdasarkan rukyat yang dilakukan di Cakung, hilal sudah terlihat. Saksi-saksi diantaranya H.M. Labib, S.Pdi (30 th), ustadz Nabil M (27 Th) serta ustadz Afriyano (35.Th) pada jam 17.52 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2,55 derajat pada posisi kiri atas matahari dan telah diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur, Drs. Amril L Mawardi, SH, MA.
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/07/08/25775/pemerintah-abaikan-saksi-hilal-di-cakung-meski-telah-disumpah/
Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) memutuskan puasa ramadhan pada Selasa (9/7/2013) berdasarkan hasil rukyat di Cakung, Jakarta Timur.Tim Rukyat FPI pada Senin sore tadi (8/7/2013) melaporkan telah terlihat Hilal Ramadhan 1434 H oleh tiga orang yang bernama HM. Labib, S.Pdi, (30 tahun), Ustadz Nabil M (27 Tahun) serta Ustadz Afriyano (35 tahun). Hilal terlihat pada pukul 17.52 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2'55"13 pada posisi kiri atas matahari.
Ketiga orang yang melihat hilal tersebut sudah diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur, Drs. Amril L Mawardi, SH, MA.
Atas dasar itu, DPP FPI memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013, pesan tersebut dikhususkan bagi keluarga besar FPI. Ada pun bagi masyarakat luas di Indonesia, silahkan ikuti pengumuman pemerintah RI. FPI menghimbau untuk menghormati perbedaan dan tetap menjaga persaudaraan.
Selain FPI, MMI juga memutuskan puasa pada hari Selasa berdasarkan keputusan tim rukyat Cakung Jakarta Timur yang melaporkan telah menyaksikan hilal (bulan sabit) 2,55 derajat selama 1,5 menit.
Berdasarkan kesaksian tersebut, maka Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin menetapkan 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013 M.
http://www.suara-islam.com/read/index/7646/Hilal-Terlihat-di-Cakung--FPI-dan-MMI-Putuskan-Puasa-Selasa-Besok
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/07/08/25775/pemerintah-abaikan-saksi-hilal-di-cakung-meski-telah-disumpah/
Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) memutuskan puasa ramadhan pada Selasa (9/7/2013) berdasarkan hasil rukyat di Cakung, Jakarta Timur.Tim Rukyat FPI pada Senin sore tadi (8/7/2013) melaporkan telah terlihat Hilal Ramadhan 1434 H oleh tiga orang yang bernama HM. Labib, S.Pdi, (30 tahun), Ustadz Nabil M (27 Tahun) serta Ustadz Afriyano (35 tahun). Hilal terlihat pada pukul 17.52 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2'55"13 pada posisi kiri atas matahari.
Ketiga orang yang melihat hilal tersebut sudah diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur, Drs. Amril L Mawardi, SH, MA.
Atas dasar itu, DPP FPI memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013, pesan tersebut dikhususkan bagi keluarga besar FPI. Ada pun bagi masyarakat luas di Indonesia, silahkan ikuti pengumuman pemerintah RI. FPI menghimbau untuk menghormati perbedaan dan tetap menjaga persaudaraan.
Selain FPI, MMI juga memutuskan puasa pada hari Selasa berdasarkan keputusan tim rukyat Cakung Jakarta Timur yang melaporkan telah menyaksikan hilal (bulan sabit) 2,55 derajat selama 1,5 menit.
Berdasarkan kesaksian tersebut, maka Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin menetapkan 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013 M.
http://www.suara-islam.com/read/index/7646/Hilal-Terlihat-di-Cakung--FPI-dan-MMI-Putuskan-Puasa-Selasa-Besok
Selasa, 25 Juni 2013
Jadwal Awal Puasa Ramadhan 2013
Menurut beberapa ormas bersar di Indonesia, antara lain :
- Untuk pemerintah sampai saat ini belum diputuskan kapan awal Ramadhan 1434H/2013M
- Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan bahwasanya Awal Ramadhan 1434H/2013M jatuh pada Selasa, 9 Juli 2013 sementara 1 Syawal 1434H akan jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama dengan Organisasi Islam menggelar pertemuan untuk membahas penetapan awal Ramadhan 1434 Hijriyah.
Disepakati, awal bulan puasa atau 1 Ramadan 1434 Hijriyah jatuh pada 9 Juli 2013. - NU belum dapat memastikan kapan awal puasa 2013.
Sumber :
- http://www.galaunews.com/2013/06/puasa-ramadhan-2013-jadwal-awal-puasa.html
- http://www.dakwatuna.com/2013/06/13/35163/mui-dan-organisasi-islam-sepakat-awal-puasa-pada-9-juli-2013/#ixzz2WPmyLqlN
- http://www.makelarberita.com/2013/06/jadwal-puasa-ramadhan-1434.html
- http://www.bisnis.com/awal-puasa-ramadhan-nu-belum-pastikan-9-atau-10-juli-2013
Kamis, 13 Juni 2013
Gempa Di Tasikmalaya
Gempa, kamis 13 Juni 2013
Gempa tanggal 13/06/2013-23:47:23 WIB mag 6.5 SR kedalaman 57 Km dengan lokasi 10.3 LS 107.04 BT terjadi di Pusat gempa berada di laut 336 km Barat Daya KAB-TASIKMALAYA dan dirasakan III Ciamis, III Cilacap, III Cisarua, II-III Pangandaran, II Jakarta, II-III Jogjakarta, III Bandung,http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/Gempa_Dirasakan.bmkg
Gempa 6,5 SR Goyang Tasikmalaya
Gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Ricter (SR) kembali mengguncang Jawa Barat. Pusat gempa berada di 10.35 Lintang Selatan, 107.04 Bujur Barat (336 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 57 kilometer.Berdasarkan informasi dari akun twiter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi Rabu (13/6/2013), pukul 23.47 WIB.
Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 5,0 Skala Richter menggoyang Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 7 Mei lalu. Titik pusat gempa di berada di 205 kilometer Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, dan pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.
http://news.okezone.com/read/2013/06/14/337/821715/gempa-6-5-sr-goyang-tasikmalaya
Rabu, 12 Juni 2013
PERINGATAN ISRA' MI'RAJ PONDOK PESANTREN TERPADU AL ISTIQOMAH
KH. Abah Ipong Firdaus
Kegeiatan Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah dalam mempringati Isra' Mi'raj pada tanggal 6 Juni 2013 M/27 Rajab 1434 H yang diselenggarakan oleh Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah (OPPTA) dengan dengan mengambil tema "Rindu Kami Di Bulan-MU atas Syafa'at Rosul" dan mengundang KH. Abah Ipong Firdaus dari pondok pesantren Pelabuhan Ratu sebagai penceramah. Beliau menjelaskan hikmah Isra Mi'raj pada realitas hidup dengan berbagai pendekatan disiplin ilmu seperti ilmu alam semesta dan sosial budaya kehidupan kita, "dimana seluruh persoalan hidup dapat diselesaikan oleh sholat dan sabar".
Menurut ketua panitia Zaidan Ahmad Rabani "Peringatan Isra Mi'raj ini merupakan program Bidang Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) OPPTA yaitu pada program memperingati hari-hari besar Islam. Pran OPPTA memiliki pranan besar dari mulai pencarian dana, penceramah, penyebaran undangan dan penyediaan perlengkapan kegiatan. Maka pengurus OPPTA terlibat menjadi panitia penyelenggara, sebab peristiwa Isra Mi'raj bukan hanya untuk diperingati dan dikenang saja tetapi harus menjadi pola sikap umat islam dan khususnya pola sikap hdup kami."
Peringatan Isra Mi'raj ini mulai dilaksanakan dari mulai pk. 15.30 s.d. 17.00 dengan di isi oleh kegiatan kreasi seni santri baik Marawis Putra dan Marawis Putri, juga Qasidah dalam bentuk syalawatan sebagai sesi ke satu. Dan dilanjut pada pk. 20.00 s.d 00 dengan di isi oleh pembacaan tilawatul qur'an dan mabadiul homsah, syalawat dan do'a rajab, hadiah, ceramah dan do'a/tutup. Dengan di hadiri oleh 300 santri dan 200 undangan dari mulai masyarakat setempat dan tokoh masyarakat.
Senin, 27 Mei 2013
Pengamat Zionis: Fatin, Ajang Pencarian Bakat & Program Yahudi
JAKARTA (voa-islam.com) - Ajang pencarian bakat sebenarnya tidal lepas dari program Yahudi. Mereka sadar cara paling ampuh melumpuhkan para pemuda muslim adalah menjauhkan mereka dari gaya hidup Islam dan mendekatkan mereka pada hedonism dan hiburan. Demikian dikatakan Pengamat Gerakan Zionisme Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi melalui email yang dikirim ke voa-islam.
Pizaro yang juga Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini mengutip pernyataan Gleed Stones mantan Perdana Menteri Inggris. Dia mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu meriam, oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.”
Maka cara ampuh yang mereka lakukan adalah mempromosikan ajang pencarian bakat ke negeri-negeri muslim. Indonesian Idol seperti kita ketahui dibawa ke negeri ini oleh perusahaan hiburan Amerika bernama Fremantle Media. Fremantle Media adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang kapitalis Yahudi, Rupert Murdoch.
Lebih lanjut Pizaro menjelaskan, kini prototype ajang pencarian bakat menjamur dengan bentuk beragam, termasuk X Factors. Sama seperti American Idol, X Factor dibentuk oleh Simon Cowell dan diproduksi Fremantle Media. Simon Cowell sendiri berlatar belakang Yahudi dengan ibu seorang Kristiani. Dan dua sejoli antara Simon Cowell dan Rupert Murdoch adalah para creator yang sangat gigih mengkreasi acara pencarian bakat yang kemudian disebar ke negara-negara muslim.
“Di luar negeri sana, acara X Factor tidak banyak direspon oleh umat muslim, karena mereka tahu siapa dalang di balik acara ini. Meski ada kontestan muslim seperti Yousseph Slimani pada acara The X Factors tahun 2005 di Inggris, tapi respon muslim Inggris tidak seperti di Indonesia. Karena mereka tahu, acara seperti X Factors tidak akan pernah bisa menaikkan harkat dan martabat muslim di Inggris. Hasilnya, Yousseph Slimani hanya sampai babak perempat final.”
Beda Inggris, beda Indonesia. Meski Indonesia adalah negara mayoritas muslim, ketidakpedean justru menghinggapi diri kita, dengan menyebut kemenangan Fatin adalah kemenangan seorang muslim. Ucapan ini sangat memprihatinkan, jika kita mau menyadari siapa perintis aacara ini.
“Dari dulu saya sudah mencium itu terjadi dalam keikutsertaan Fatin. Tidak lama Fatin tampil, Bruno Mars langsung memberikan dukungan. Bruno memberi dukungan bukan sekedar suara Fatin, tapi lebih dari itu karena Fatin berjilbab. Bruno ini penyanyi yang menyuarakan atheisme lewat lagunya It Will Rain,” kata Pizaro.
Maka itu dengan kemenangan Fatin tentu kita khawatir ada semacam pembenaran bagi kaum muslimah berbondong-bondong membanjiri ajang pencarian bakat seperti ini. Tubuh dan wajah mereka menjadi santapan 250 juta bangsa Indonesia. Mereka meliuk-liuk dan bersaut-saut hanya demi ribuan SMS. Muslimah-muslimah kita nanti memiliki dalih masuk ke gelanggang yang sebenarnya jebakan Yahudi ini dengan satu kalimat: ‘Tidak masalah selama kami berjilbab’
Maka menarik kita cermati perkataan Muhammad Quthb, “Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.” [desastian]
Kamis, 04 April 2013
PRODUK MAKANAN RINGAN OPPTA
Organisasi Pelajar Podndok Pesantren Terpadau Al-Istiqomah (OPPTA), kali ini mengeluarkan produk baru makan ringan untuk dikosumsikan kepada setiap orang. Produk makanan ringan ini mengunakan menajement Usaha Koprasi Mandiri (UKM) dengan pengolalaan dibawah Bidang KOPEL (Koprasi Pelajar) yang mengintekgarasikan kepada Busines Devolopment Service (BDS) untuk peminjam modal pengembangan usaha jenis produk OPPTA. Produk OPPTA ini, antara lain :
1. NAMA DAN LOGO
2. JENIS PRODUK MAKANAN RINGAN
1. NAMA DAN LOGO
- Nama adalah Snack C'Mama
- Logo
2. JENIS PRODUK MAKANAN RINGAN
- Makaroni
- Seblak
- Felor Gabus
- Stik
- Dapros
- Kacang
- dll
- Onlane, yaitu memasarkan secara langsung, artinya menjual pruduk makanan ringan secara langsung oleh KOPEL OPPTA sendiri dilingkungan Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah dengan konsumen para santri, siswa Madrasah Aliyah dan Mts Al Istiqomah, dan ustadz atau ustadzah yang dibuka secara onlane yaitu dengan waktu dua puluh empat jam untuk lingkungan pondok pesantren.
- Distribusi, yaitu memasarkan pendistribusian, artinya menjual produk akanan ringan secara memasukan kesetiap warung-warung kecil oleh pengurus OPPTA atau simpatisan yang siapa untuk memasarkan keberbagai tempat pendualan.
- KOPEL OPPTA siap melayani dan menerima produk makanan ringan
- Alamat : Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah Jln. Pelabuhan II KM. 10 Pasirmalang Gunungguruh Sukabumi 43157 Tlp. 0266-321050 Hp. 0858 6115 1888/0877 2196 3111 email: suffah007@gmail.com/uswahmuslim@yahoo.com
Senin, 01 April 2013
Workshop Jurnalistik
Kegiatan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah, merupakan kegiatan ekstrakulikuler.
Dapat kita lihat dari info dari tautan ini.
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=510855358935407&set=a.508968495790760.111922.429752117045732&type=3&theater
http://ligamuslim-indonesia.org/?p=389
http://radarsukabumi.com/?p=33604
Dapat kita lihat dari info dari tautan ini.
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=510855358935407&set=a.508968495790760.111922.429752117045732&type=3&theater
http://ligamuslim-indonesia.org/?p=389
http://radarsukabumi.com/?p=33604
Minggu, 31 Maret 2013
MEMILIH NAMA SUFFAH
Mengapa kami memilih nama SUFFAH untuk kegiatan jurnalistik Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah. Tentu ada alasannya.
Tanpa harus bertele-tele...! Tentunya ada dua jawaban
Diawali dengan kegiatan santri.
Pada waktu itu tepatnya pada bulan ramadhan 1431 H. Para Santri yang sudah menjadi rutinitas kegiatan di bulan ramadhan adalah tadarus, hafidz dan belajar kitab kuning bahkan ceramah baik oleh ustadz, ustadzah dan santri yang selalu diadakan di masjid untuk sampai waktu buka dan syaur, juga waktu-waktu lain yang sudah dijadwalkan. Disitulah ada sebagian ustadznya yang melontarkan idenya yaitu "karya tulis ceramah yang para santri buat perlu dikembangkan kedalam bentuk tulisan lain. Dimana wadah tersebut tidak hanya membatasi karya tulis yang mereka buat". Maka munculah ide itu dengan membuat mading masjid, walau sudah ada di sekolah dengan bentuk lay aut yang relatif sederhana. Singkat cerita terjadilah perdebatan mengenai masalah nama.
Ustadz Taofik Ar-Rakhman memaparkan alasan pilihan nama Suffah tersebut secara singkat, yaitu: 1) Kegiatan santri setiap romadhan selalu dimasjid. 2) Menurut sejarah kaum sufi di jaman Rosulullah. 3) Nama kepanjangan arti jurnal yang akan digunakan oleh Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah secara lengkap dengan rublik yang akan diterapkan.
Disini akan dipaparkan maslah kedua dan ketiga. Adapun pengertian kesatu sudah sedikit banyaknya dipaparkan diatas.
Suffah Menurut Sejarah
Suffah dalam pengertian sejarah rosulullah adalah kumpulan para sahabat Rasulullah s.a.w yang bermula mereka dikatakan akhli sufi atau tasauf. Mereka dikenali sebagai golongan miskin yang menumpang tinggal di beranda masjid Rasulullah s.a.w di kota Madinah. Perbelanjaan mereka ditanggung oleh orang ramai. Mereka terdiri daripada golongan yang tidak memiliki apa-apa, lemah dan tiada kemahiran dalam urusan kehidupan harian. Walaupun keadaan ahli suffah yang demikian kaum Muslimin tidak menganggapkan mereka sebagai beban. Kaum Muslimin yang berkemampuan dengan ikhlas hati memberi bantuan kepada golongan yang lemah itu.
Pada perkembangan Islam, peranan ahli suffah sangat penting. Tindakan Rasulullah s.a.w menyediakan tempat di berada di masjid Rosulullah s.a.w yang akhirnya menjadi ahli masjid yang merupakan tindakan sangat berhikmah. Ahli suffah juga, ahli masjid yang selalu berkumpul dengan Rasulullah s.a.w . Mereka orang perttama hadir dalam mendengar ajaran Rasulullah s.a.w, untuk mempelajari al-Quran secara langsung dari Rasulullah s.a.w. Mereka disebut kutubkhanah yang menyimpan segala macam pengajaran Nabi Muhammad s.a.w. Mereka orang-orang yang sangat mendalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam. ‘Khazanah ilmu ke-islam-an'’ yang mereka miliki sangat memainkan peranan penting sebagai mubaligh dalam menyampaikan ajaran Islam kepada kaum Muslimin yang tidak sempat hadir di dalam majlis Rasulullah s.a.w dan kepada mereka yang baharu memeluk agama Islam.
Ahli suffah, ahli masjid Nabi s.a.w atau ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan golongan yang bekerja di dalam bidang ilmu sepanjang masa. Mereka merupakan gedung ilmu dan juga penyebar ilmu. Al-Quran memberikan perhatian istimewa kepada ahli suffah, ahli masjid Nabi s.a.w, ahli sufi atau ahli ilmu itu. Allah s.w.t memperakui kepentingan sumbangan mereka kepada perkembangan agama-Nya. ( Ayat 273 : Surah al-Baqarah dan Ayat 122 : Surah at-Taubah )
Ahli suffah atau ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan orang yang tidak memiliki apa-apa dan tidak berkehendakkan apa-apa kecuali Allah s.w.t dan Rasul-Nya. Mereka dikenali sebagai faqir yang terikat pada jalan Allah s.w.t. Jalan Allah s.w.t bukan semata-mata berperang mengangkat senjata. Memelihara al-Quran dan al-Hadis juga merupakan jihad yang besar.
Al-Quran mengatakan agar umat Islam tidak keluar berjiahad. Salah satu jihad yang dibenarkan tidak pergi ke medan perang itu adalah memperdalamkan dan mengembangkan ilmu dan agama islam. Berperang mengangkat senjata dan berjuang mengembangkan ilmu agama sama-sama mendapat penghargaan dari Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Manusia yang paling hampir dengan darjat Kenabian adalah ahli ilmu. Ahli ilmu menunjukkan kepada manusia apa yang dibawa oleh Rasul. Ahli jihad pula berjuang dengan pedang mereka membawa apa yang dibawa oleh Rasul”. Baginda s.a.w juga bersabda yang bermaksud: “Pada hari kiamat tinta ulama ditimbang dengan darah syuhada”.
Ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan orang-orang yang menyediakan diri mereka semata-mata untuk Allah s.w.t dan Rasul-Nya. Mereka berfungsi sebagai penyimpan ilmu al-Quran dan Hadis dan juga segala jenis ilmu agama. Mereka memancarkan ilmu-ilmu tersebut ke seluruh pelusuk muka bumi. Inilah dasar yang perlu diperhatikan dalam memperkaitkan ahli suffah dengan ahli sufi yang datang kemudian.
Oleh kerana ahli ilmu itu tidak melibatkan diri dalam urusan mencari rezeki, maka mereka tidak dapat mengecapi kemewahan dan kesenangan. Mereka hidup di dalam kefaqiran. Mereka faqir pada pandangan dunia tetapi kaya dengan ilmu Tuhan dan Rasul-Nya. Lidah dan pena mereka adalah pedang jihad mereka. Ilmu yang mereka pelajari dan sebarkan itulah darah syahid mereka. Rasulullah s.a.w memperakui bahawa golongan demikian sebagai kumpulan yang paling hampir dengan darjat kenabian. Ilmu mereka adalah percikan ilmu nabi-nabi. Rohani mereka adalah cermin jernih yang menerima pancaran cahaya kenabian. Golongan seperti ini akan dihantarkan Tuhan dari masa ke masa pada setiap zaman. Tugas mereka adalah memperbaiki kerosakan yang berlaku pada ilmu agama, terutamanya dalam perkara akidah.
Pemerintahan Islam yang bangun oleh Rasulullah s.a.w, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Mereka itu adalah ahli suffah. Kebanyakan mereka menghabiskan waktunya di dalam masjid. Pengajaran, perancangan, strategi, polisi, wawasan dan lain-lain disebarkan oleh ahli suffah. Ahli suffah yang bergerak dan mempertahankan agama dan negara Islam. Kehadiran ahli suffahlah islam menjadikan tersebarluas ke pelosok dunia dan membangun peradaban islam.
Suffah Menurut Jurlistik atau Media Masa
Suffah dalam pengertian media masa atau junalistik, nama seringkali mencerminkan isi yang dibicarakan oleh media masa tersbut dari setiap rublik yang dibicarakan dan menjadikan ciri khas media masa tersebut.
Dimulai dari kata sinonim yang menjadi pengambilan nama. Suffah berarti "Suara Muslim Kaffah". Makna tadi memberikan deskrifsi, bahwa kita sorang muslim harus mampuh mendakwahkan nilai-nilai ajaran islam kepada segenap manusia khususnya kalangan umat islam yang belum memahami ajaran islam secara utuh dan kaffah. Disinilah peran kita melakukan jihad sebagaimana yang telah dilakukan pada jaman Rosulullah.
Anda ingin tau jawabannya?
Tanpa harus bertele-tele...! Tentunya ada dua jawaban
Diawali dengan kegiatan santri.
Pada waktu itu tepatnya pada bulan ramadhan 1431 H. Para Santri yang sudah menjadi rutinitas kegiatan di bulan ramadhan adalah tadarus, hafidz dan belajar kitab kuning bahkan ceramah baik oleh ustadz, ustadzah dan santri yang selalu diadakan di masjid untuk sampai waktu buka dan syaur, juga waktu-waktu lain yang sudah dijadwalkan. Disitulah ada sebagian ustadznya yang melontarkan idenya yaitu "karya tulis ceramah yang para santri buat perlu dikembangkan kedalam bentuk tulisan lain. Dimana wadah tersebut tidak hanya membatasi karya tulis yang mereka buat". Maka munculah ide itu dengan membuat mading masjid, walau sudah ada di sekolah dengan bentuk lay aut yang relatif sederhana. Singkat cerita terjadilah perdebatan mengenai masalah nama.
Ustadz Taofik Ar-Rakhman memaparkan alasan pilihan nama Suffah tersebut secara singkat, yaitu: 1) Kegiatan santri setiap romadhan selalu dimasjid. 2) Menurut sejarah kaum sufi di jaman Rosulullah. 3) Nama kepanjangan arti jurnal yang akan digunakan oleh Pondok Pesantren Terpadu Al Istiqomah secara lengkap dengan rublik yang akan diterapkan.
Disini akan dipaparkan maslah kedua dan ketiga. Adapun pengertian kesatu sudah sedikit banyaknya dipaparkan diatas.
Suffah Menurut Sejarah
Suffah dalam pengertian sejarah rosulullah adalah kumpulan para sahabat Rasulullah s.a.w yang bermula mereka dikatakan akhli sufi atau tasauf. Mereka dikenali sebagai golongan miskin yang menumpang tinggal di beranda masjid Rasulullah s.a.w di kota Madinah. Perbelanjaan mereka ditanggung oleh orang ramai. Mereka terdiri daripada golongan yang tidak memiliki apa-apa, lemah dan tiada kemahiran dalam urusan kehidupan harian. Walaupun keadaan ahli suffah yang demikian kaum Muslimin tidak menganggapkan mereka sebagai beban. Kaum Muslimin yang berkemampuan dengan ikhlas hati memberi bantuan kepada golongan yang lemah itu.
Pada perkembangan Islam, peranan ahli suffah sangat penting. Tindakan Rasulullah s.a.w menyediakan tempat di berada di masjid Rosulullah s.a.w yang akhirnya menjadi ahli masjid yang merupakan tindakan sangat berhikmah. Ahli suffah juga, ahli masjid yang selalu berkumpul dengan Rasulullah s.a.w . Mereka orang perttama hadir dalam mendengar ajaran Rasulullah s.a.w, untuk mempelajari al-Quran secara langsung dari Rasulullah s.a.w. Mereka disebut kutubkhanah yang menyimpan segala macam pengajaran Nabi Muhammad s.a.w. Mereka orang-orang yang sangat mendalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam. ‘Khazanah ilmu ke-islam-an'’ yang mereka miliki sangat memainkan peranan penting sebagai mubaligh dalam menyampaikan ajaran Islam kepada kaum Muslimin yang tidak sempat hadir di dalam majlis Rasulullah s.a.w dan kepada mereka yang baharu memeluk agama Islam.
Ahli suffah, ahli masjid Nabi s.a.w atau ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan golongan yang bekerja di dalam bidang ilmu sepanjang masa. Mereka merupakan gedung ilmu dan juga penyebar ilmu. Al-Quran memberikan perhatian istimewa kepada ahli suffah, ahli masjid Nabi s.a.w, ahli sufi atau ahli ilmu itu. Allah s.w.t memperakui kepentingan sumbangan mereka kepada perkembangan agama-Nya. ( Ayat 273 : Surah al-Baqarah dan Ayat 122 : Surah at-Taubah )
Ahli suffah atau ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan orang yang tidak memiliki apa-apa dan tidak berkehendakkan apa-apa kecuali Allah s.w.t dan Rasul-Nya. Mereka dikenali sebagai faqir yang terikat pada jalan Allah s.w.t. Jalan Allah s.w.t bukan semata-mata berperang mengangkat senjata. Memelihara al-Quran dan al-Hadis juga merupakan jihad yang besar.
Al-Quran mengatakan agar umat Islam tidak keluar berjiahad. Salah satu jihad yang dibenarkan tidak pergi ke medan perang itu adalah memperdalamkan dan mengembangkan ilmu dan agama islam. Berperang mengangkat senjata dan berjuang mengembangkan ilmu agama sama-sama mendapat penghargaan dari Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Manusia yang paling hampir dengan darjat Kenabian adalah ahli ilmu. Ahli ilmu menunjukkan kepada manusia apa yang dibawa oleh Rasul. Ahli jihad pula berjuang dengan pedang mereka membawa apa yang dibawa oleh Rasul”. Baginda s.a.w juga bersabda yang bermaksud: “Pada hari kiamat tinta ulama ditimbang dengan darah syuhada”.
Ahli sufi pada zaman Rasulullah s.a.w merupakan orang-orang yang menyediakan diri mereka semata-mata untuk Allah s.w.t dan Rasul-Nya. Mereka berfungsi sebagai penyimpan ilmu al-Quran dan Hadis dan juga segala jenis ilmu agama. Mereka memancarkan ilmu-ilmu tersebut ke seluruh pelusuk muka bumi. Inilah dasar yang perlu diperhatikan dalam memperkaitkan ahli suffah dengan ahli sufi yang datang kemudian.
Oleh kerana ahli ilmu itu tidak melibatkan diri dalam urusan mencari rezeki, maka mereka tidak dapat mengecapi kemewahan dan kesenangan. Mereka hidup di dalam kefaqiran. Mereka faqir pada pandangan dunia tetapi kaya dengan ilmu Tuhan dan Rasul-Nya. Lidah dan pena mereka adalah pedang jihad mereka. Ilmu yang mereka pelajari dan sebarkan itulah darah syahid mereka. Rasulullah s.a.w memperakui bahawa golongan demikian sebagai kumpulan yang paling hampir dengan darjat kenabian. Ilmu mereka adalah percikan ilmu nabi-nabi. Rohani mereka adalah cermin jernih yang menerima pancaran cahaya kenabian. Golongan seperti ini akan dihantarkan Tuhan dari masa ke masa pada setiap zaman. Tugas mereka adalah memperbaiki kerosakan yang berlaku pada ilmu agama, terutamanya dalam perkara akidah.
Pemerintahan Islam yang bangun oleh Rasulullah s.a.w, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Mereka itu adalah ahli suffah. Kebanyakan mereka menghabiskan waktunya di dalam masjid. Pengajaran, perancangan, strategi, polisi, wawasan dan lain-lain disebarkan oleh ahli suffah. Ahli suffah yang bergerak dan mempertahankan agama dan negara Islam. Kehadiran ahli suffahlah islam menjadikan tersebarluas ke pelosok dunia dan membangun peradaban islam.
Suffah Menurut Jurlistik atau Media Masa
Suffah dalam pengertian media masa atau junalistik, nama seringkali mencerminkan isi yang dibicarakan oleh media masa tersbut dari setiap rublik yang dibicarakan dan menjadikan ciri khas media masa tersebut.
Dimulai dari kata sinonim yang menjadi pengambilan nama. Suffah berarti "Suara Muslim Kaffah". Makna tadi memberikan deskrifsi, bahwa kita sorang muslim harus mampuh mendakwahkan nilai-nilai ajaran islam kepada segenap manusia khususnya kalangan umat islam yang belum memahami ajaran islam secara utuh dan kaffah. Disinilah peran kita melakukan jihad sebagaimana yang telah dilakukan pada jaman Rosulullah.
Jumat, 29 Maret 2013
SUFFAH
Suffah adalah media informasi pelajar/santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Istiqomah yang dikelola oleh sejumlah santri dibawah organisasi pelajar pondok pesantren terpadu al-isitiqomah. Suffah dikenal dikalangan santri sebagai organisasi press yang mewadahi potensi santri dalam bakat menulis. Suffah sudah berjalan sekitara 3 tahunan (Romadhon 1431 H/2010 M). Pada waktu itu, suffah berdiri aktifitas mengisi kegiatan romadhon dengan menyalurkan tulisan untuk Majalah Dinding Masjid Al-Istiqomah. Suffah sudah mengalami 3 X pergantian pengurus, dengan pimrednya adalah Ahmad Mulyadin, Ariandanil dan Rina (yang sekarang).
Logo Suffah
Dok. Suffah
Kepengurusan Suffah
Pimpinan
Redaksi : Rina
Halimatul Mahmudah
Ketua
Redaksi : Firman
Maulana
Sekretaris : Alfi
Khairuni R
Neng
Ranti
Bendahara : Sri
Puji Rahayu
Editor : Putri
Zakiyah Ar
Adilah
Firda Fahmala
Syarah
Mugi Rahayu
Lay
Out : Silmi
Daulatunnisa
Zulfah
Khairiyatussarifah
Najwa
Aulia W
Ilutrator : Ramlan
Bashory
Abdul
hadi
Nadia
Nurillah
Syifa
Bardah F
Reporter : Ranto
Dwi Santoso
Mega
Milenia
Nurul
fadilah
Zia
Alya L
Ats-Tsauratus
S
Siti
Salma
Windi
Syailah
Rahayu
Padma A
Destri
Amanda
Pengurus tadi diatas suffah ikut serta dalam penamilan blog.
Atas perhatian pembaca kami ucapkan terimakasih.
Saran dan kritiknya kami tunggu.
Langganan:
Postingan (Atom)